d4rk_wizard'07 FreeStyle

Let's ngeGo-Blog. . . GoBLOG ;)

Di kolam kecil dekat sebuah pertanian, hiduplah seekor katak hijau. Si katak menikmati hari – harinya dengan berenang, bernyanyi, atau duduk diatas daun teratai sambil makan nyamuk.

Hingga suatu hari seekor burung hantu hinggap di dahan pohan dekat kolam. Si katak menyapa burung hantu dan mengajaknya bermain, tapi burung hantu menolaknya. Kata si burung hantu, “Kegiatanmu tampaknya memang sangat mengasyikkan! Tapi apa gunanya? Kau harus mencari kegiatan yang lebih berguna! Seperti aku memburu tikus yang menyusahkan petani…” Si katak tertegun mendengar hal itu. Lalu si katak bergumam, “Ah, benar juga apa kata si burung hantu. Aku ini makhluk tak berguna. Yang kutahu hanya berenang! Aku harus mencari kegiatan berguna…”

Maka pergilah si katak ke kandang ayam. Ia melihat ayam sedang duduk diatas tumpukan jerami. “Apa yang sedang kau lakukan wahai Ayam?” tamya si Katak. “Aku baru saja bertelur. Sekarang aku sedang mengerami telur – telurku dan tuanku si Petani akan sangat menyukainya!” jawab si Ayam. Katak mengangguk – angguk lalu berkata, “Kalau begitu aku juga mau mengerami telur!” “Wah, kau tentu saja harus bertelur dulu!” Jawab si Ayam. Katak menggeleng, “Aku tidak bisa bertelur…”

Pergilah si Katak ke kandang sapi, dan melihat petani sedang memerah susu. “Wahai sapi, apa yang kaulakukan?” Tanya si katak. “Petani sedang memerah susuku, kawan. Aku makan rumput dan menghasilkan susu, dan susuku sangat berguna untuk manusia,” jawab si sapi. “Kalau begitu akuakan makan rumput dan menghasilkan susu juga!” sahut si katak. Maka si katak mendekati tumpukan rumput kering dan mencoba memakannya. Baru gigitan pertama, si katak sudah memutahkan kembali rumput tersebut. “Oh, rasanya sangat menjijikkan! Aku tidak bisa makan rumput…” “Kalau begitu kau tidak bisa menhasilkan susu,” jawab sapi.

Katak melangkah gontai kembali ke kolamnya. “Aku makhluk tak berguna, aku bodoh dan buruk rupa…” tangisnya sedih. Ia duduk diatas daun teratai dan hanya makan sedikit sekali nyamuk.

Hingga tiba – tiba seraut wajah mungil muncul di depannya! Ternyata putri si petani. Gadis kecil itu tersenyum melihat si Katak, “Ah, rupanya disitulah kau berada. Aku suka sekali mendengarkan suaramu, membuat hatiku ringan saat aku sedih. Dan terima kasih karena telah menangkap nyamuk – nyamuk yang mengganggu tidurku!” ucap gadis kecil tersebut.

Katak pun tersadar dari kesedihannya. Ia bukanlah makhluk tak berguna. Ia adalah katak, dan ia berguna sebagai seekor katak!

Namanya Aini. Sosok kecil yang baru berumur delapan bulan itu tengah berdiri di dalam box tempat tidurnya. Jemarinya yang kecil memegang erat pinggiran box, berusaha untuk tetap berdiri di atas kakinya yang belum kokoh. Ia tengah menatap Jane. Dan ketika Jane tersenyum padanya, wajah mungil nan manis itu langsung balas tersenyum. Saat itulah Jane jatuh cinta padanya. Jatuh cinta pada pemilik mata polos dan indah itu.

Aini tumbuh menjadi gadis muda yang ceria dan bahagia. Bundanya adalah seorang wanita yang penuh dengan kasih sayang dan kelembutan. Namun, pernah juga sekali ia menanyakan mengapa ia tak memiliki seorang Ayah. Bundanya berkata bahwa sang Ayah adalah seorang tentara yang telah meninggal dalam tugas. Sejak itu, Aini tak pernah lagi membicarakan topik tersebut, karena ia tak mau bundanya sedih. Pastilah sangat menyakitkan ditinggal sang kekasih, pikirnya.

Sampai suatu hari, ketika ia bertengkar dengan Dita, sepupunya jauhnya, yang juga sekelas dengannya. Persoalan sepele, namun tampaknya Dita begitu marah. Dita kemudian mengatakan sesuatu yang membuat Aini shock. Sesuatu yang tak ingin dipercayainya namun sekaligus membuat jantungnya berdetak begitu cepat. Ia langsung berlari ke kantor bundanya dan memaksa untuk masuk.

Saat itu jane sedang menemui seorang klien, namun karena mendengar dari Riris sekretarisnya bahwa Aini ingin bertemu dengannya untuk sebuah urusan mendesak, Jane minta diri sejenak dengan kliennya dan menemui Aini. Baginya, putrinya adalah yang terpenting dari segalanya.

"Ada apa, Nak?"

Wajah Aini merah dan tegang. Tampak menahan kemarahan.

"Dita bilang aku anak angkat."

Jane terhenyak kaget. Ia baru akan duduk di kursinya saat itu. Gerakannya langsung terhenti.

"Dita bilang aku tak punya Ayah. Ayahku yang Bunda bilang telah mati dalam tugas itu adalah karangan Bunda semata. Aku ini dipungut dari panti asuhan."

Wajah Jane memucat. Jantungnya seakan terhenti saat itu juga.

"Dita bilang Bunda berbohong padaku tentang semuanya. Dan Ayah bundaku tak pernah menginginkanku. Benarkah semua itu Bunda?" tanya Aini dengan nada mendesak.

Ia berharap bundanya menggeleng dan menghiburnya bahwa Dita hanya iri padanya sehingga mengucapkan kata-kata kosong itu. Ia berharap bundanya menyambar telepon di meja, menelepon Tante Giska, ibu Dita dan menegur wanita itu atas omong kosong anaknya. Tapi bundanya hanya berdiri terpaku, tak mampu berkata-kata.

"Bunda..." Aini tercekat. Debaran jantungnya semakin cepat. Keringat dingin mulai mengucur dari keningnya. "Jangan katakan semua yang dikatakan Dita benar."

Dan seperti mendengar berita kematian dirinya, Aini merasa dunianya runtuh seketika bersamaan dengan anggukan pelan bundanya.

"Aku anak angkat? Jadi Bunda selama ini membohongiku? Bunda bukan bundaku???"

"Aini, dengarkan penjelasan Bunda dulu..."

"Tidak!" Aini bangkit dari kursinya dengan kemarahan yang meluap. "Jadi ayahku tidak mati dalam tugas? Jadi siapa ayahku? Siapa bundaku???"

Jane mendekat, mencoba meraih Aini. Namun gadis muda itu menepis tangannya dengan kasar.

"Maafkan Bunda, Nak..."

"Kau jahat! Kau bukan bundaku! Aku benci padamu! Kau tak tahu apa yang kurasakan ini!" sembur Aini tanpa sadar lagi apa yang dikatakannya.

Jane terhenyak, airmatanya jatuh. "Nak, maafkan Bunda. Maafkan Bunda..." Hanya kata-kata itu yang mampu diucapkannya berulang-ulang.

"Siapa orangtuaku? Aku ingin tahu!"

Jane menggeleng sedih. "Bunda pun tak tahu, Nak. Bunda pun tak diberitahu. Tapi Bunda tak akan melarangmu mencari tahu."

Dan berbekal dari nama dan alamat panti asuhan tempat dulu dirinya diambil, Aini mendatangi tempat itu. Berharap bisa menemukan jejak kedua orangtuanya. Namun sayang, pengurus panti yang lama telah meninggal dunia. Panti itu sekarang dipimpin oleh seorang wanita setengah baya bernama Ibu Tini. Menurut Ibu Tini, lima tahun yang lalu panti tersebut ditimpa musibah kebakaran dan semua dokumen mengenai anak-anak yang pernah tinggal di sana telah hangus terbakar api, yang artinya tak ada jejak sedikitpun yang tertinggal bagi Aini. Hancur sudah harapannya. Seketika itu hidupnya gelap tak bercahaya.

Karena merasa putus asa dan marah, Aini kabur dari rumah dan tinggal di rumah Anna, sahabat karibnya.

Suatu sore, bundanya muncul di sana. Aini tak mau menemuinya. Akhirnya bundanya pulang dan hanya menitipkan sebuah tas ransel pada Anna untuk diberikan pada Aini. Tas itu berisi semua perlengkapan pribadi Aini, termasuk buku diary-nya dan boneka beruang kesayangannya yang sedari kecil menemaninya. Dan juga sejumlah uang. Jane tahu anaknya pergi dari rumah tanpa membawa apapun, karena itulah ia singgah untuk memberikan barang-barang tersebut. Sebenarnya ia ingin membujuk Aini untuk pulang, namun ia pikir mungkin Aini belum memaafkannya, karena itu Jane malah menyiapkan barang-barang Aini agar Aini tetap merasa nyaman selama berada di rumah Anna.

Tapi hati Aini tidak tergerak sedikitpun ketika menerima barang-barang tersebut. Ia tak mampu melihat cinta dan perhatian bundanya. Setelah beberapa hari di rumah Anna, Aini mulai merasa bosan dan berniat pergi ke rumah omanya. Namun sejenak ia merasa ragu, bukankah omanya kini bukan omanya lagi? Apakah omanya masih mau menerimanya? Lagipula harusnya ia merasa marah juga pada omanya yang selama ini juga ikut membohonginya. Namun karena rasa rindu pada wanita tua itu semakin menggebu di hatinya, akhirnya Aini membulatkan tekad untuk pergi ke sana.

Omanya menyambutnya seperti biasa. Pelukan yang erat, ciuman yang mesra di pipi kanan dan kiri dan secangkir teh manis. Tidak ada yang berbeda. Bahkan senyum dan mata wanita itu tetap memancarkan kelembutan dan kehangatan yang sama. Hanya saja Aini menjadi sedikit canggung, tak bisa melupakan kenyataan bahwa dirinya hanyalah seorang anak angkat. Seorang asing di tengah-tengah keluarga mereka. Harusnya omanya sudah mendengar dari bundanya bahwa dirinya telah tahu tentang rahasia itu.

"Oma sudah mendengar cerita dari Bunda?" tanya Aini ragu.

Omanya mengangguk. "Oma punya cerita untukmu. Kau mau mendengarnya?"

Aini mengangguk cepat. Rasa penasaran menguasainya seketika. Akankah Oma menceritakan kisah hidupnya?

"Waktu itu bulan Desember. Bundamu mengunjungi sebuah panti asuhan dengan niat memberi sumbangan. Saat itulah bundamu melihatmu di sana. Kau masih berumur delapan bulan. Sepulang dari sana, bundamu menyatakan keinginannya pada Oma dan Opa untuk mengadopsimu. Saat itu kami menentang keinginannya."

Oma berhenti sejenak melihat reaksi Aini. Gadis itu tampak menahan napas.

"Bukan kami tidak menyukaimu, kami bahkan belum sempat melihatmu. Tapi Jane waktu itu masih berumur dua puluh lima tahun dan belum menikah. Dia memang memiliki pekerjaan yang bagus sebagai pengacara, pasti mampu membiayaimu. Namun dia belum menikah. Kami khawatir, bila suatu hari nanti Jane jatuh cinta pada seorang lelaki, apakah dia akan dapat menikah dengan status memiliki seorang anak angkat? Akankah lelaki itu menerimanya? Tapi Jane berkeras dengan keinginannya. Ia bilang ia telah jatuh cinta padamu."

Mata Aini berkaca-kaca mendengar penuturan omanya. Ada rasa sesak membuncah dalam hatinya.

"Sebulan kemudian, Jane pulang membawamu. Dia benar, kau malaikat termanis yang pernah kami lihat. Dan kami juga ikut jatuh cinta padamu."

Airmata Aini jatuh. Rasa bersalah kini mendekapnya erat. Orang-orang ini, yang sama sekali tidak memiliki hubungan darah dengannya bisa mencintainya sedemikian besar?

"Dan semenjak itu, Jane tak pernah memiliki hubungan khusus dengan laki-laki. Lama kelamaan, Oma dan Opa tidak pernah menyesali hal itu lagi karena setelah melihat Jane yang menjadi seorang Ibu, betapa bahagianya dia, kami tak bisa tak ikut merasa bahagia. Dia telah menemukan hidupnya dalam dirimu."

Oma berdiri dan pindah duduk di samping Aini. Dipeluknya Aini seraya menghapus airmatanya.

"Tahukah kau kalau bundamu juga anak angkat?"

Aini terperangah tak percaya. "Anak angkat?"

Oma tersenyum dan mengangguk. Matanya memandang keluar, menerawang, seakan melihat lagi kilasan peristiwa di masa lalunya. "Dulu, setelah Oma menikah dengan kakekmu hampir lima tahun, kami tidak dikarunia seorang anakpun. Akhirnya kami memutuskan untuk mengadopsi seorang anak. Jane, bundamu. Kami menyayangi Jane seperti anak kami sendiri. Dan ketika Jane berusia dua puluh tahun, kami memutuskan untuk memberitahunya tentang jati dirinya. Awalnya bundamu terkejut, seperti juga reaksimu setelah tahu akan hal itu. Tapi setelah beberapa hari berlalu, bundamu datang berbicara pada Oma dan Opa. Kami bertanya apakah dia mau mencari orangtua aslinya? Kami bersedia membantu. Tapi bundamu menolak."

"Mengapa Bunda menolak?"

"Kata Bunda yang terpenting baginya bukan darah yang sama, tapi cinta yang ada di dalam hati kami dan hatinya." Oma mendekat,meletakkan tangannya di dada Aini. "Di sini. Cinta di dalam hati. Yang menyatukan kita semua sebagai satu keluarga."

Dan tangis Aini pun pecah. Ia teringat akan kata-kata kasar yang dilontarkannya pada bundanya beberapa hari yang lalu. Ia sungguh jahat, bundanya tak pantas menerima kata-kata itu. Bundanya tahu semua rasa yang dirasakannya karena bundanya pun sendiri pernah mengalami semua ini. Hanya saja bundanya tidak mempermasalahkan asal usulnya karena bundanya menghargai cinta yang begitu besar yang telah diberikan orangtuanya. Aini merasa malu. Malu karena tidak tahu akan pengorbanan bundanya untuknya. Malu karena lupa akan cinta bundanya untuknya. Bundanya benar, bukan darah yang terpenting. Cinta di hati lah yang terpenting. Cinta yang menyatukan mereka menjadi satu keluarga.


By Angel Li

Ada seorang anak lelaki, memiliki hati yang baik, namun memiliki suatu kelemahan, yaitu sifat amat pemarah, dan setiap kali dia marah, selalu mengucapkan kata-kata kasar. Melihat hal itu, amat sedihlah orang tuanya. Lalu berusaha dengan sejuta nasehat, namun terasa sia-sia, karena anak itu tetap saja sia-sia, pada setiap kali anak itu marah, tetap anak itu mengucapkan kata-kata kasar yang melukai.

Pada suatu hari, sang ayah menghampiri sang anak saat di belakang rumah, membawa selembar papan polos bersih, beberapa buah paku, dan sebuah palu, lalu sang ayah berkata, "Nak, setiap kali kamu marah, kamu ambillah paku ini, lalu kamu pukulkan paku ini ke papan polos ini,lampiaskanlah kemarahanmu pada papan ini, sampai marahmu reda."

Lalu anak itu melakukan seperti apa yang ayahnya katakan, setiap marah anak itu marah, dia berlari ke belakang rumah, kemudian memukul paku itu sekuat-kuatnya ke papan itu sampai kemarahannya reda.

Setelah seminggu sang ayah memanggil sang anak ke belakang rumah dan berkata kepada sang anak, "Anakku, sekarang kamu cabutkan paku-paku yang telah kamu tancapkan itu."
Lalu sang anak mencabut paku itu dan berkata kepada sang ayah, "Ayah, susah sekali paku ini dicabut."
Lalu sang ayah berkata, "Kamu merasa susah, itulah kesusahan kita untuk bisa menahan marah dan berdamai dengan orang yang telah kita marahi."
Lanjut sang ayah lagi, "Nach sekarang kamu lihat bekas yang ada khan, itulah luka-luka yang kamu timbulkan saat kamu memarahi orang itu. Setiap kemarahan, pasti akan menimbulkan luka bagi orang lain. Semakin besar kemarahan kamu, semakin dalam paku kamu tancapkan, semakin susah kamu mencabutnya, itu artinya semakin susah kamu berdamai dan semakin besar luka yang kamu tinggalkan. Nach anakku, belajarlah menahan amarah dan emosi. Diamlah pada saat marah, sehingga kemarahan tidak menimbulkan luka pada orang lain."

Fr : Franklin Filbert Irwan

TERBAIK MENURUT KITA, BELUM TENTU TERBAIK MENURUT ORANG.....

Di suatu pantai, hiduplah seekor kepiting, yang berteman akrab dengan seekor monyet.
Setiap hari si Monyet ke pantai dan mengobrol bersama si Kepiting.

Monyet selalu bercerita kepada Kepiting tentang asyiknya berada pada pohon yang tinggi sehingga bisa melihat alam yg indah, berayun-ayun sambil bermain di pohon, serta mendapatkan makanan yang enak-enak di atas pohon.

Lalu suatu hari Monyet berkata kepada Kepiting, " Kepiting, saya kasihan kepada kamu, karena kamu hanya bisa melihat air saja, dan tanah, kamu tidak pernah bisa melihat keindahan laut sesungguhnya dari atas pohon, dan menikmati makanan enak di atas sana. Bagaimana kalau hari ini saya akan bawa kamu ke atas pohon untuk menikmati alam ini"

Kepiting menjawab, "Terima kasih Monyet, tapi saya takut ketinggian, dan saya tidak bisa memanjat."

Lalu jawab sang Monyet, "Tidak apa, saya akan menggendongmu ke atas sebentar saja."

"Terima kasih Monyet, saya sudah senang dengan keadaan saya ini." tolak halus Sang Kepiting.

Namun sang Monyet terus memaksa, dan berjanji hanya sebentar saja,dan akhirnya sang Kepitingpun bersedia.

Lalu sang Monyet mengangkat Kepiting ke atas sebuah pohon kelapa yg tinggi, sehingga Kepiting dapat melihat alam lebih banyak.

Sang Monyet lalu turun dan segera mencari setandan pisang untuk dibawa ke atas pohon kelapa.

Setibanya sang Monyet di atas, kagetlah sang Monyet mendapati sang Kepiting telah berubah warna menjadi merah, dan mati karena kekeringan dan kepanasan.

Banyak hal yang kita pikir dalam melakukan kehidupan ini baik, dan kita sering memaksakan kehendak kita kepada orang lain karena merasa hal itu baik, namun akibat pemaksaan kita itu tak jarang justru apa yang kita rasa baik itu malah menimbulkan banyak masalah di dalam kehidupan ini.

Mari belajar memulai memperbaiki hidup ini dengan memikirkan secara bersama yang terbaik dan tidak memaksakan kehendak kita.

Anak-anak, sering kali pemikirannya membuat kita takjub. Pertanyaannya membuat kita bingung harus menjawab apa. Begitu pertanyaan terlontar dari mulut mungilnya, kita serasa disengat lebah. Kaget, heran, tak bisa berpikir cepat.

“Kenapa aku sipit, Bu?” Kudengar sayup-sayup suara Si Sulung dari kamar. Kupikir dia sedang asyik nonton video Pentas Seni kemarin.
“Yla ngomong sama Ibu, Nak?” Aku yang di depan komputer menghampiri ke kamar.
“Iya. Kenapa mataku sipit, Bu?”
???
Hang.
Bingung.

Gak cukup kata menggambarkan perasaanku saat itu. Berpikir-pikir bagaimana menjelaskannya ya? Mati aku!


Hm…
Sambil terus berpikir, aku rangkul dia.
“Begini, Tuhan menciptakan manusia itu seperti yang Tuhan suka. Tidak ada yang sama. Seperti juga binatang yang bentuknya beda-beda. Nah, kamu kan anak orang Cina. Orang Cina itu kan kulitnya putih, matanya sipit. Kalau kamu anak orang negro, kulitnya hitam, rambutnya keriting.”
“Tapi aku gak mau sipit, Bu.” Si Sulung malah sedih.
“Memangnya kalau sipit kenapa?”
“Gak mau…” matanya mulai berkaca-kaca.
“Yla, mata sipit itu bukan hal yang jelek. Mata Ibu juling, tapi Ibu gak sedih. Dulu, waktu kamu di perut, semua orang berdoa sambil elus perut Ibu terus bilang, “semoga bayinya lahir sehat dan sempurna”. Begitu kamu lahir, Om Dokter bilang, “Bu, diperiksa dulu bayinya. semua lengkap ya. Terus Ibu hitung jumlah mata, tangan, kaki, semua jari. Lengkap. Artinya, kamu lahir sempurna.”
“Tapi aku sipit…” Air matanya mulai turun.

“Yla, mata sipit itu bukan cacat. Tuhan pasti punya maksud kenapa matamu sipit. Inget Om Anton yang temennya Om Bayu? Kedua tangannya cacat. Tapi Om Anton gak sedih. Om Anton malah nyanyinya bagus sekali kan? Karena Om Anton senang diciptakan seperti itu sama Tuhan.” Anton dan Bayu yang aku maksud adalah para personil Jamaica Cafe. Aku kenal Bayu sejak jaman SMA dulu.
Air matanya mulai jadi sungai kecil. Duh, Tuhan…

“Yla, mata ayah juga sipit. Duluu… waktu kamu kecil, kata orang kamu mirip Koh Ezra. Ibu liat fotonya Ezra waktu kecil, memang mirip banget. Ada lagi yang bilang muka kamu kayak Emak. Berarti kamu memang anak Ayah, cucunya Emak.”
Aku menahan napas sejenak.

“Yakin deh, Tuhan ciptakan Yla dengan mata sipit, kulit putih, pasti ada maksudnya. Semua orang bilang Yla cantik. Biar sipit Yla cantik. Harus bersyukur karena Yla tidak punya cacat. Ya?”
Si Sulung mengangguk. Pelan sekali.

“Masih sedih?”
Si Sulung menggeleng, juga pelan.
“Besok lagi kalau kamu sedih, ingat sama Om Anton ya. Om Anton memang cacat, tapi bangga sama dirinya. Bisa nyanyi bagus sekali. Kamu senang dengerin lagu-lagunya Om Anton kan?”
Si Sulung mulai tersenyum.

“Nah gitu, Tuhan sayang sama semua orang. Pasti Tuhan punya maksud kenapa kita diciptakan lain-lain. Kalau kamu merengut terus nanti cantiknya luntur…”
Senyumnya makin lebar.
Legaaa…

Si Sulung, memang baru 6 tahun. Entah kenapa merasa minder karena matanya sipit. Karena kamu anak Ayah, Nak. Kalau kamu hitam dan keriting, jangan-jangan kamu bukan anak Ayah…


G. Lini Hanafiah

Waktu itu tahun 1933..
Aku baru saja diberhentikan dari Pekerjaan paruh waktuku, sehingga tidak bisa lagi ikut memberikan sumbangan bagi nafkah keluarga..
Satu2nya pemasukan kami adalah yang dapat diperoleh IBU dengan menjahit pakaian orang..

Kemudian Ibu jatuh sakit selama beberapa minggu sehingga tidak mampu bekerja..
Aliran listrik Rumah diputuskan oleh Perusahaan Listrik karena kami tidak membayar Rekening..
Lalu Perusahaan Gas memberhentikan aliran Gas..
Selanjutnya Perusahaan Air Minum..
Tetapi Dinas Kesehatan menyuruh Perusahaan Air mengalirkan air lagi atas pertimbangan Kesehatan..
Lemari makan kami hampir tidak pernah ada isinya lagi..
Kami mempunyai Kebun Sayuran & dapat memasak sebagian dari hasilnya dengan menggunakan api unggun di pekarangan belakang..

Lalu pada suatu hari adik perempuanku datang sambil melompat2, pulang dari Sekolah..
Ia berkata :
"Besok kami disuruh membawa sesuatu ke Sekolah, untuk diberikan kepada Orang Miskin"

Ibu langsung mengatakan :
"Ibu tidak tahu siapa yang masih lebih miskin daripada kita"
Ketika NENEK, yang waktu itu tinggal bersama kami,
Memegang tangannya sambil mengerutkan kening,
Untuk menyuruh IBU diam..
Kata NENEK :
"EVA, jika kau membuat anakmu merasa bahwa ia ORANG MISKIN pada umur semuda itu,
Maka ia akan menjadi ORANG MISKIN seumur Hidup..
Di dalam lemari makan masih ada botol SELAI buatan kita sendiri..
Itu bisa dibawanya ke Sekolah besok"

NENEK menemukan selembar kertas tisu & sepotong pita biru..
Dengan bahan2 itu dibungkusnya botol SELAI &
Keesokan harinya adikku pergi dengan Bangga ke sekolah, membawa HADIAH UNTUK ORANG MISKIN..

Setelah itu, bila ada masalah di lingkungannya, ia menganggap bahwa sudah sewajarnya ia mengambil bagian dalam penyelesaiannya
(Edgar Bledsoe)

Orang yang Bersyukur akan hal2 Kecil, sudah pasti adalah Orang yang sering banyak Bersyukur
(Frank Clark)

Sumber : A Cup of CHICKEN SOUP for the SOUL

Seorang kurcaci duduk di depan pintu rumahnya. Ia terlihat murung dan lesu. Tak lama kamudian, lewatlah seorang peramal. Peramal itu kasihan melihat si kurcaci dan menegurnya, “Mengapa engkau terduduk lesu wahai kurcaci?” Si kurcaci menjawab dengan sedih, “Aku ini makhluk paling malang di seluruh Fairland. Sudah seminggu ini aku berjualan jamur, tak ada seorangpun yang mau membeli!”

Mendengar hal itu si Peramal membuka buku ramalannya, lalu terpekik dengan gembira, “Wah hentikanlah wajah murungmu itu nak! Besok adalah hari keberuntunganmu. Kau akan memperoleh untung besar!” Lalu si Peramal mengucapkan mantra untuk mengikat keberuntungan si Kurcaci. Mendengar hal ini si Kurcaci menjadi bersemangat. Ia mempersiapkan jamurnya dan membersihkan kiosnya dengan sangat teliti malam itu.

Esoknya di pasar Fairland, si Kurcaci dengan semangat menawarkan jamur – jamurnya. Melihat semangat dan senyum si Kurcaci, penduduk pun berdatangan dan memberli jamurnya. Si Kurcaci bahagia sekali! Sorenya ia pulang ke rumah dengan puas dan berujar, “Aku beruntung sekali hari ini. Berkat mantra dari si Peramal, hari keberuntunganku berjalan dengan baik.” Lalu ia menyiapkan lagi jamur – jamur untuk dijual besok. Sebelum tidur,terbersit pemikiran di benaknya, “Bagaimana jika keberuntunganku sudah habis ya? Kan hari keberuntunganku sudah berlalu….”

Esoknya, benarlah pemikiran si kurcaci. Jamurnya tak tersentuh sama sekali, kendati ia telah berteriak – teriak menawarkannya. Si Kurcaci yang sedih segera mencari sang Peramal. Ia bermaksud untuk meminta mantra pengikat keberuntungan. Berjalanlah ia hingga larut malam ke pondok si peramal.

Sesampainya di pondok Peramal, ia mengetuk pintu dan menemui si Peramal seraya menceritakan pengalamannya. Ia juga minta agar Peramal mau mengajarkan mantra pengikat keberuntungan. Mendengar hal ini si Peramal hanya tersenyum dan berkata, “Nak, sesungguhnya aku tak mempunyai sihir atau mantra seperti yang kau minta.” Si Kurcaci sangat terkejut! “Lalu apa yang kau lakukan hari itu hingga membuat hariku sangat beruntung?” tanya kurcaci.

“Aku tidak melakukan apapun. Engkaulah yang membuat harimu beruntung. Ketika aku mengatakan ramalan baik dan mengucapkan mantra, hatimu menjadi ringan dan terhibur. Senyummu menjadi indah dan suaramu enak didengar. Itulah yang membuat harimu ccerah dan penuh keberuntungan. Lihatlah dirimu saat ini! Wajahmu cemberut, senyummu terpaksa, dan nada suaramu terdengar tajam. Keraguan menyelinap di hatimu dan mengacaukan semuanya. Tidak ada mantra ataupun sihir yang bisa mengubah harimu, Nak. Dirimulah satu – satunya yang menentukan baik atau buruknya hari itu.”



Wakakakakakakakak. . . Have Fun. . .


Problem Based Learning. . . :p


Suami saya sudah kecanduan internet, terutama Fb (dulu Fs dan sejenisnya). Ia add perempuan-perempuan, ajak kenalan, chat, bahkan minta nomor HP-nya, nanti ketemuanlah dengan dalih barangkali kita bisa bisnis dan banyak lagi. Saya sudah memperingatkan, tetapi dia selalu bilang cuma teman, apa salahnya menambah teman. Tetapi, kok cari teman perempuan sebanyak-banyaknya. Maksudnya apa?? Ingin selingkuh dan menikah lagi??? Apalagi yang dia add mulai dari anak kuliah, wanita karier, janda, istri orang, sampai perempuan yang ”aneh-aneh”, dari yang biasa saja sampai yang body-nya aduhai (diobral foto-foto syurnya di Fb).... Walau dia selalu bilang cuma teman, tetapi saya tidak terima. Hati saya tidak tenang. Dia bisa berjam-jam duduk di depan komputer. Akhirnya saya sering bertengkar dengannya, hubungan kami jadi tidak harmonis, komunikasi tidak lancar, hubungan suami-istri juga jarang karena dia ”sibuk” dengan teman-teman perempuannya. Apalagi Bu, dia bisa menulis begitu mesra, begitu perhatiannya, berbanding terbalik perlakuan dan perhatiannya kepada saya.

Dia jarang sekali memuji saya, mengatakan honey, sayang kepada saya, tetapi dengan perempuan yang baru dia kenal di dunia maya, sejumlah kata mesra diobral terus. Saya jadi tidak respek, tidak percaya dia lagi, selalu berpikir negatif, bahkan terpikir melakukan hal sama, tetapi saya bukan orang seperti itu. Apalagi saya selalu ingat anak. Walaupun sampai saat ini tidak pernah terjadi perselingkuhan (feeling saya mengatakan demikian), tetapi hati kecil saya selalu berkata, bukan tidak mungkin suatu saat suami pasti akan selingkuh.... Saya jadi sering mengecek e-mail, telepon, dan SMS dia. Perkawinan saya tidak bahagia (kami sudah menikah sembilan tahun). Saya ingin sekali bercerai, tetapi masih memikirkan masa depan anak saya walau secara keuangan saya mandiri (saya masih bekerja sampai saat ini). Suami saya sudah berubah banyak, Bu. Dulu tidak seperti ini.... Saya ingin sekali konsultasi, curhat, karena sampai detik ini orang mengira perkawinan kami baik-baik saja karena saya tidak pernah menceritakan masalah ini kepada siapa pun. Tetapi, saya bisa gila kalau kondisinya terus demikian. Sebegitu mudahkah laki-laki beristri selingkuh, Bu...? Apa yang harus saya lakukan? Saya sudah cukup sabar, tetapi saya sudah tidak kuat lagi....

Kasus 4
Ibu, perkawinan saya baru berlangsung empat bulan, tetapi sudah menemukan SMS suami yang dikirim kepada seorang perempuan yang ”aneh” di HP suami. Sudah saya tanyakan, dijawab dia hanya bermaksud menambah teman, tetapi ungkapan dalam SMS jawaban dari suami mesra sekali. Kalau saya tanya alasannya, saya tidak mengerti jawaban dia. Biasanya alasan demi alasan yang dia sampaikan baru terus. Kadang suami bilang dia dapat nomor cewek itu dari temannya, kadang dia bilang ceweknya yang menelepon lebih dulu. Ketika saya tanya ke ceweknya, cewek itu bilang suami saya justru yang kontak duluan. Jadi, saya harus bagaimana, Bu, atau saya minta cerai saja?

Saran dan solusi

Dari kedua kasus tersebut di atas, kita semua dapat merasakan betapa pedihnya hati kedua perempuan-istri tersebut sebagai korban suami yang kecanduan relasi Fb dan SMS yang gegap gempita oleh rayuan, puja-puji antara dua manusia lain jenis yang pada dasarnya tidak saling kenal baik, walaupun terkadang ada janji bertemu dengan dalih peluang bisnis.

Akibat eksesifnya adalah relasi suami-istri akhirnya penuh kemarahan, kejengkelan, dan kecemburuan berlanjut. Hati kedua perempuan istri tersebut diliputi kecurigaan, waswas, cemas, penuh amarah, sehingga menyiratkan keinginan bercerai. Padahal, perceraian membawa konsekuensi psikologis lebih kompleks serta eksesif pula terhadap pasangan maupun anak-anak. Yang juga menyedihkan adalah kasus 4 yang pernikahannya baru berlangsung empat bulan. Suami mereka waktu, perhatian, dan kasihnya disita oleh teman lain jenis di dunia maya.

Untuk itu hendaknya para suami menyadari dan berupaya mengingat istri bukan hanya sekadar bagian dari diri mereka, tetapi tetap pribadi yang sangat membutuhkan pengayoman emosional bersifat personal dan penuh kasih demi terciptanya iklim keluarga yang hangat serta kondusif bagi perkembangan jiwa anak-anak secara optimal. Jadi, gunakanlah relasi di dunia maya dengan penuh kendali.

Bagi para perempuan yang juga kecanduan relasi melalui Fb dan SMS, berkenalan melalui Fb dan SMS memang mengasyikkan. Tetapi, pertimbangkanlah eksesnya bagi kehidupan keluarga Anda (bila sudah menikah) dan keluarga teman di dunia maya tersebut. Janganlah membiarkan relasi berkembang ke arah cumbu rayu tanpa arah serta perselingkuhan pikiran dan batin yang pasti akan menyakitkan perasaan pasangan perkawinan Anda dan pasangan perkawinan teman baru tersebut. Tanpa Anda sadari, Anda menyakiti hati sesama jenis Anda sendiri. Tegakah?!

Sawitri Supardi Sadarjoen, psikolog

Sumber : kompas.com 16 Agustus 2009

10. Monsieur Chouchani

Monsieur Chouchani (meninggal pada tahun 1968) adalah nickname atau nama julukan yang diberikan pada sosok pengajar Yahudi yang mengajar beberapa siswa di Eropa setelah Perang Dunia ke-2. Kebanyakan siswanya kemudian berhasil menjadi tokoh ternama, diantaranya adalah Emanuel Levinas (Filsuf dari Perancis, foto seperti terlihat di atas), dan Elie Wiesel (Penulis Yahudi, Peraih nobel perdamaian pada tahun 1986). Sangat sedikit yang diketahui tentang Chouchani, termasuk siapakah nama sebenarnya juga masih misterius.

Tidak ada hasil karya fisik (seperti tulisan, publikasi, buku, dll) dari Chouchani, tapi ia meninggalkan warisan intelektual yang sangat luar biasa melalui murid-muridnya. Chouchani merupakan sosok nyentrik, berpenampilan seperti gelandangan, namun memiliki pengetahuan yang sangat luas di antaranya di bidang science, matematika, filosofi dan khususnya Talmud. Pada umumnya, detail mengenai kehidupan Chouchani didapatkan melalui tulisan dan hasil wawancara dengan murid-muridnya.

9. The Poe Toaster

The Poe Toaster (Orang yang bersulang dengan Poe) adalah julukan yang diberikan kepada sosok misterius yang memberikan penghormatan kepada penulis ternama dari Amerika, Edgar Allan Poe dengan cara mengunjungi makamnya, setiap tahun, di hari ultah Poe (19 Januari). Tradisi penghormatan tersebut dimulai sejak tahun 1949, satu abad setelah kematian Edgar Allan Poe (1849).

Setiap pagi di tanggal 19 Januari, sesosok dengan pakaian awut-awutan berwarna gelap mengunjungi makam Poe di Baltimore, Maryland. Sosok tersebut lalu mengangkat segelas cognac untuk melakukan toast (bersulang). Sebelum meninggalkan makam, ia meletakkan 3 tangkai mawar merah, dan botol cognac yang tinggal terisi separuhnya di makam poe. 3 tangkai mawar dipercaya merupakan perlambang penghormatan untuk Poe, Virginia (Istri Poe) dan Maria Clemm (Mertua Poe) yang dikuburkan dalam makam yang sama. Sedangkan maksud dari setengah botol cognac sendiri masih tidak diketahui. Tradisi yang dilakukan oleh Poe Toaster ini masih dilanjutkan sampai sekarang, namun dipercaya bahwa sudah tidak dilakukan oleh orang yang sama (mungkin diwariskan kepada keturunan Poe Toaster yang asli).

8. Babushka Lady

Babushka Lady adalah nama julukan yang diberikan kepada sosok wanita misterius yang terlihat ketika terjadinya pembunuhan presiden Amerika Serikat, John F. Kennedy. Wanita tersebut terlihat memakai jas panjang berwarna coklat, dan scarf di kepala, seperti yang biasa dipakai oleh para wanita lanjut usia di Russia. Scarf tersebutlah yang menjadi awal julukan babushka yang dilekatkan kepadanya (babushka merupakan bahasa Russia untuk nenek atau wanita lanjut usia). Wanita tersebut terlihat memegang sesuatu di depan wajahnya, yang diyakini merupakan kamera. Dia terlihat di beberapa foto yang mengabadikan lokasi kejadian pembunuhan tersebut. Bahkan setelah keramaian telah berakhir, ia masih terlihat di sana dan memotret dengan kameranya. Beberapa saat kemudian, FBI meminta melalui pengumuman publik agar Babushka Lady menyerahkan hasil jepretan kameranya (mungkin untuk keperluan penyelidikan), namun ia tidak pernah muncul lagi ke depan umum.

Pada tahun 1970, seorang wanita bernama Beverly Oliver, mengaku sebagai Babushka Lady. Namun karena ceritanya mengandung banyak kejanggalan dan inkonsistensi, ia dipercaya sebagai sosok palsu yang ingin numpang tenar =P Hingga saat ini tidak ada yang tahu siapa sosok Babushka Lady yang sebenarnya, apa yang ia lakukan di tempat kejadian pembunuhan dan alasan ia tidak mau menyerahkan hasil jepretan kameranya.

7. Kaspar Hauser

Pada 26 Mei 1828, seorang remaja terlihat di jalan di Nuremberg, Jerman. Ia membawa sebuah surat yang ditujukan bagi Kapten Resimen Kavalry ke-6 Jerman. Penulis surat misterius yang dibawa oleh Hauser menyatakan bahwa anak tersebut diberikan kepadanya untuk ditahan sejak ia masih bayi, pada 7 Oktober 1812, dan sejak saat itu anak tersebut dikurung di rumah pria tersebut. Hauser mengklaim bahwa sejak ia dapat mengingat sesuatu, ia telah dikurung sendirian di dalam ruangan gelap berukuran 2×1x1.5 meter dengan ranjang dari jerami sebagai tempat tidur dan kuda-kudaan kayu yang diukir dengan tangan sebagai mainannya. Hauser juga mengklaim bahwa orang pertama yang berinteraksi dengannya adalah pria misterius yang mengunjunginya beberapa saat sebelum ia dibebaskan, yang selalu berhati-hati agar wajahnya tidak terlihat oleh Hauser.

Menurut rumor, Hauser adalah Pangeran dari Baden yang dilahirkan pada 29 September 1812 dan meninggal sebulan kemudian. Dirumorkan bahwa Pangeran tersebut ditukar dengan bayi sekarat, sedangkan pangeran yang Asli adalah Hauser yang muncul 16 tahun kemudian di Nuremberg. Pada tahun 2002, University of Munster melakukan analisa DNA yang membandingkan DNA Hauser dan Stephanie de Beauharnais yang dirumorkan sebagai Ibu dari Hauser (Ratu dari Baden). Hasil penelitian menunjukkan bahwa sekuens DNA tidak identik tapi deviasi yang ditunjukkan tidak terlalu jauh sehingga tidak dapat disimpulkan bahwa keduanya sama sekali tidak mempunyai hubungan darah.

6. Fulcanelli

Fulcanelli adalah nama samaran ahli kimia dari Perancis di akhir abad 19 yang identitasnya masih belum diketahui. Banyak misteri yang menyelubungi dirinya, namun salah satu rumor yang paling terkenal adalah cerita yang menyatakan bagaimana murid kesayangannya (Eugene Canseliet) berhasil mengubah 100 gram timah menjadi emas dengan menggunakan sedikit bubuk yang diberikan kepadanya oleh Fulcanelli.

Dipercaya bahwa pada masa Perang Dunia II intelijen Jerman gencar melakukan pencarian untuk menemukan Fulcanelli karena pengetahuannya dalam bidang senjata nuklir. Fulcanelli pernah menemui seorang pakar atom dari Perancis dan memberikan informasi detail yang berhubungan dengan teknologi nuklir dan mengklaim bahwa senjata atom telah digunakan oleh manusia sejak bertahun-tahun yang lampau.

Menurut Canseliet (murid Fulcanelli), pertemuan terakhirnya dengan Fulcanelli adalah pada tahun 1953 di Spanyol. Pada saat pertemuan itu, Fulcanelli yang seharusnya berumur 80 tahun bertumbuh lebih muda, dan tampak seperti pria berumur 50 tahun (O_o). Pertemuan itu sendiri cukup singkat, lalu Fulcanelli kembali menghilang dari publik untuk selamanya.

5. D. B. Cooper

D.B. Cooper alias Dan Cooper adalah nama samaran yang digunakan oleh seorang pembajak pesawat terkenal dan misterius yang pada 24 November 1971, setelah menerima uang tebusan sebesar $200,000, terjun dari bagian belakang pesawat Boeing 727 yang dibajaknya. Pada aksi pembajakannya, Cooper membawa sebuah tas berisi bom dan mengancam akan meledakkannya, bila ia tidak diberikan uang sejumlah $200,000 dan 2 set parasut.

Cooper tidak terlihat sejak saat itu dan tidak diketahui apakah dia berhasil selamat dari penerjunannya. Pada tahun 1980, seorang anak kecil berumur 8 tahun menemukan uang sebanyak $5,800 dollar dalam pecahan $20 di tepi sungai Columbia di Amerika Serikat. Kode seri uang yang ditemukan tersebut sama dengan uang yang diberikan pada Cooper sebagai uang tebusannya.

Pelarian Cooper dari bagian belakang pesawat dengan menggunakan parasut, menyebabkan airport-airport mulai menggunakan metal detector untuk mencegah hal yang sama terulang kembali.

4. Count of St. Germain

Count of St. Germain, yang diduga meninggal dunia pada 27 Februari 1784 adalah seorang bangsawan, petualang, peneliti amatir, pemain biola, komposer, dan seorang yang misterius. Dia juga menunjukkan beberapa keahlian yang berhubungan dengan ilmu kimia. Mitos, legenda dan spekulasi tentang St. Germain terus berkembang pada akhir abad ke-19 dan awal abad ke-20 dan berlanjut hingga saat ini. Di antaranya terdapat kepercayaan bahwa St. Germain adalah seorang yang immortal (hidup abadi), seorang ahli kimia yang mempunyai “Elixir of Life” (Cairan Keabadian), dan telah meramalkan terjadinya Revolusi Perancis.

Semenjak kematiannya, banyak organisasi Okultisme yang menjadikannya sebagai tokoh panutan yang dihormati, bahkan ada yang menyembah dirinya. Tidak sedikit pula yang mengaku-ngaku sebagai St. Germain atau merupakan jelmaan dari St. Germain.

3. Man In The Iron Mask

Bukan, kita tidak sedang membicarakan Leonardo Di Caprio atau film Man In The Iron Mask yang dimainkan olehnya. Ternyata film tersebut terinspirasi dari seorang tokoh misterius di Perancis.

Man In The Iron Mask (Meninggal November 1973) adalah tahanan yang dikurung di sejumlah penjara di Perancis (termasuk penjara legendaris, Bastille) pada masa pemerintahan Raja Louis XIV. Identitas pria ini tidak pernah diketahui karena tidak ada yang pernah melihat wajahnya yang disembunyikan dalam sebuah topeng kulit berwarna coklat. Sekarang kita tahu, bahwa sejak jaman dahulu, orang suka membesar-besarkan cerita karena pada kisah-kisah yang beredar, diceritakan bahwa topeng tersebut terbuat dari baja yang menjadi awal nama julukan yang diberikan kepadanya.

Menurut surat yang diberikan kepada kepala Penjara di Pignerol (Bénigne Dauvergne de Saint-Mars) tempat pertama pria tersebut dipenjarakan, nama pria tersebut adalah Eustache Dauger. Dalam surat itu juga diinstruksikan agar disiapkan sebuah sel yang dilapisi dengan beberapa pintu (untuk mencegah orang dari luar mendengar suara dari dalam sel). Selain itu, juga dikatakan bahwa bila pria tersebut berbicara kepada orang lain selain untuk hal-hal yang berhubungan dengan kebutuhan pribadinya (contoh: “sipir.. saya mau be’ol..!!” =P ), dia akan dibunuh seketika. Hingga saat ini tidak ada yang tahu siapa identitas sebenarnya dari pria ini tapi ada beberapa rumor yang mengatakan bahwa Ia adalah saudara dari Louis XIV, Putra dari Raja Charles II, Diplomat dari Italia, dan lain-lain.

2. Gil Perez

Gil Perez adalah seorang tentara Spanyol yang secara tiba-tiba muncul di Meksiko pada 26 Oktober 1593. Ia mengenakan seragam penjaga Istana Del Gobernador di Filipina. Ia mengklaim bahwa ia sama sekali tidak mengetahui bagaimana caranya tiba-tiba dia berada di Meksiko (hmm… mungkin dia adalah Jumper yang pertama di dunia =P ). Ia mengatakan, sebelum tiba-tiba berada di Meksiko, ia sedang bertugas di Istana Del Gobernador dan mengatakan bahwa Gubernur Filipina saat itu, Don Gómez Pérez Dasmariñas baru saja dibunuh.

Dua bulan kemudian, sebuah kapal datang dari Filipina ke Meksiko membawa beberapa penumpang. Para penumpang tersebut membenarkan Cerita dari Gil Perez bahwa Gubernur Filipina memang baru saja terbunuh. Bahkan salah seorang penumpang. Salah seorang penumpang kapal bahkan menyatakan bahwa Ia mengenali Perez dan melihatnya di Filipina pada 23 Oktober (O_o). Setelah itu, Perez kemudian kembali ke Filipina dan melanjutkan hidupnya di sana sampai akhir hayatnya.

1. Green Children of Woolpit

dalah dua orang anak yang secara misterius muncul di desa Woolpit di Suffolk, Inggris pada abad ke-12. Kedua anak tersebut bersaudara, dan mempunyai kulit yang berwarna hijau (Hulk ???). Selain kulitnya yang hijau, kedua anak tersebut mempunyai penampilan yang normal seperti manusia kebanyakan. Mereka berbicara dalam bahasa aneh yang tidak dikenali dan tidak mau makan apapun kecuali kacang polong.

Setelah lama kelamaan, kulit kedua anak tersebut kehilangan warna hijaunya dan menjadi warna normal seperti warna kulit manusia pada umumnya. Setelah mempelajari Bahasa Inggris, keduanya menjelaskan bahwa mereka berasal dari suatu desa bernama “St. Martin” yang merupakan tempat yang gelap karena matahari tidak bersinar di sana. Ketika sedang menggembala ternak milik ayah mereka, mereka menemukan sebuah sungai dari cahaya dan mengikutinya, sampai tiba-tiba mereka telah berada di Woolpit. Beberapa teori menyatakan bahwa kedua anak tersebut adalah anak dari dimensi lain, atau alien dari luar angkasa.

Jambu merah di dinding
Jangan marah just kidding
==========================

Jauh di mata,dekat dihati
Jauh di hati,dekat dimata
Jauh-dekat tujuh ratus perak
============================

Nemu gesper, di pinggir jalan
Kalo laper, makan tu gesper
===========================

Men sana in corpore sano
Gue maen kesana,
Elo maen ke sono!
=============================

Disana gunung, disini gunung,
Ditengah-tengah bunga melati
Saya bingung kamu pun bingung
Kenapa ada bunga melati ???!?
========================

Anak ayam turun ke bumi
Induk ayam naik kelangit
Anak ayam nyari kelangit
Induk ayam nyungsep ke bumi
==========================

Sayur asem sayur sop
laper nich
==========================

banyak-banyak menabung
kagak nyambung

dulu delman
sekarang dokar
dulu teman
sekarang pacar
=====================

makan kue, minum sekoteng
gue emang ganteng

=====================

Makan Jengkol Perut Melilit
Doyan Miscall pulsa dikit..!!

=========================

jualan es depan sekolah
sms, laah……….!!!

===========================

Buah jeruk buah kedondong……
Mbah ikutan nongkrong dooong….

=======================

hati siapa tak bimbang
situ botak minta dikepang
==========================

Buah kedondong Buah atep
Dulu bencong sekarang tetepp …………..
==========================

Buah semangka buah duren
Nggak nyangka gue keren
=========================

Buah semangka buah manggis
Nggak nyangka gue manis
=======================

Buah apel di air payau
Nggak level layauuuuuuu…..
==================

Pohon kelapa, Pohon durian,
Pohon Cemara, Pohon Palem
Pohonnya tinggi-tinggi Bo!
========================

Buah Nanas, Buah bengkoang
Buah jambu, Buah kedondong
Ngerujak dooooooooonggggggg…

Followers

Jumlah Pengunjung

About this blog

Blog yang isinya macem-macem
Mulai dari Kehidupan gw yang gaq penting sampai isinya juga gaq penting, hehehe